Header Ads

Jangan Asal Siaran Radio

Membaca harian pagi Koran Surya edisi 26 Januari 2015, dihalaman Jawa Timur kalau tidak salah, memuat sebuah judul “Puluhan Radio Bodong Terima Iklan”.

Dari judul itulah saya jadi tahu, bahwa masih banyak terdapat radio bodong alias mengudara tidak memiliki ijin.


Akan tetapi, meski tidak memiliki ijin, mereka juga menjadikan siaran radio itu sebagai sumber pendapatan dengan cara menayangkan iklan. Entah bagaimana hitungannya, berapa bayarnya, bagaimana pajaknya ya itu bukan urusan saya.

Lalu bagaimana ya dengan mutu siarannya?.

Kekawatiran muncul ketika berpikir tentang dampak dari siaran tersebut. Apakah benar benar sudah sesuai dengan kaidah atau aturan atau ketentuan yang diwajibkan untuk dipenuhi oleh penyelenggara siaran.

Kalau soal ini bukan hanya yang bodong. Yang tidak bodong pun juga harus memahami.

Tidak hanya sekedar berani, tidak grogi, dan bisa berbicara di depan mic saat siaran. Ataupun tidak sekedar membuat iklan baik itu iklan baca atau yang biasa dikenal dengan adlib, maupun yang direkam (spot).

Suatu ketika pernah juga nongkrong disebuah warung. Diwarung itu terdengar suara radio. Masih ingat betul saat itu ada iklan yang berbunyi kurang lebih seperti ini

“saya pernah berobat ke dokter ……(menyebut nama dokter dan tempat tinggal)…., tetapi belum sembuh. Saya mengikuti anjuran dari dokter itu tetapi tidak ada hasilnya. Lalu oleh teman saya disarankan ke tabib, dan ternyata sekarang sudah banyak berkurang penyakit saya……….. dst.”

Kalau boleh saya sarankan, sebelum siaran pahami betul aturan aturannya. Banyak kok di internet.

Ya ini agar apa yang disiarkan tidak membawa dampak negative di masyarakat. Namun sebaliknya…, akan membangun masyarakat yang cerdas.

Saling Mengingatkan Saja..
Semoga Bermanfaat
Diberdayakan oleh Blogger.